Kamis, 25 Desember 2008

Motivasi Dalam Pembelajaran Matematika

Semenjak saya mengajar matematika sampai sekarang,saya selalu mendapatkan informasi dari peserta didik bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit,memusingkan kepala,terlalu banyak rumus,dan pelajaran yang membuat tegang dan membosankan.Mereka sering mengatakan bahwa yang mampu mempelajari matematika hanyalah siswa yang pintar-pintar saja,dan mereka beranggapan bahwa dirinya akan selalu mendapatkan kesulitan ketika belajar matematika.Namun ketika saya tanyakan usaha apa saja yang telah mereka lakukan untuk supaya matematika menjadi terasa tidak sulit,hampir semuanya menjawab tidak ada karena tidak ada orang yang mampu membantu mereka untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi.Kemudian saya mengajukan lagi bebarapa pertanyaan,apakah anda mengatur pengeluaran uang jajan yang diberikan orang tua? Apakah anda menghitung berapa uang yang harus dibayar ketika anda melakukan pembelian/belanja?Apakah anda menghitung uang kembalian yang seharusnya anda dapatkan?Apakah anda suka memasangkan kaos/kemeja dengan celana/rok sebelum anda memakainya?Pernahkah anda memilih calon ketua dan wakil ketua OSIS? dan banyak lagi pertanyaan yang saya ajukan berkaitan dengan yang biasa mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari.Semua siswa pasti menjawab ya.Dan saya informasikan bahwa semua kegiatan yang saya tanyakan didalamnya termuat kegiatan matematika,artinya bahwa mereka semua telah mampu menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan matematika begitu melekat dalam kehidupan mereka.Akhirnya mereka memberikan tanggapan bahwa yang dimaksud sulit oleh mereka itu ketika mereka harus menggunakan rumus untuk menyelesaikan soal matematika apalagi kalau sudah ada simbol-simbol tertentu.
Dari pengalaman tersebut,saya mencoba menarik kesimpulan bahwa sesungguhnya para peserta didik bukanlah tidak mampu memahami konsep-konsep matematika,tetapi kebermaknaan matematika dalam kehidupan mereka sehari-hari belum sampai.Matematika yang ada dalam pikiran mereka hanya berupa ilmu pengetahuan.Matematika belum menjadi ilmu yang humanis.
Hal ini merupakan tantangan bagi saya khususnya dan bagi guru matematika pada umumnya,bagaimana mengembangkan/membangkitkan motivasi belajar siswa terhadap bidang studi matematika,karena jika kondisi di atas dibiarkan para peserta didik akan merasa mendapat pembenaran dari pemikiran mereka selama ini,sehingga pada proses pembelajaran matematika antusias mereka untuk mampu memahami matematika sangat kurang.
Selama ini saya selalu beranggapan bahwa kesulitan terbesar dalam pelaksanaan proses pembelajaran adalah membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
Saya baru tersadarkan oleh pernyataan dosen perencanaan Bapak Dr.Marsigit,bahwa sesungguhnya motivasi itu ada dalam pribadi guru itu sendiri.Bagaimana peserta didik termotivasi untuk melakukan proses pembelajaran matematika jika saya sendiri sebagai guru kurang kreatif dalam melakukan proses pembelajaran,bersikap pesimis bahwa siswa akan mampu mencapai kompetensi yang diharapkan,tidak inovatif dalam melakukan proses pembelajaran.
Akhirnya kini pikiran saya merasa tercerahkan,ada harapan dan rasa optimis pada diri saya bahwa para peserta didik saya akan mampu melakukan proses pembelajaran,menggunakan konsep-konsep yang telah mereka miliki untuk mendapatkan konsep baru,motivasi mereka akan bangkit dan berkembang jika saya sendiri mau melakukan perubahan dan perbaikan dalam proses pembelajaran.semoga.

Tidak ada komentar: